Kalau melihat acara TV Korea, Return of Superman, anak-anak cukup ketakutan ketika mengunjungi dokter gigi. Namun, biasanya dokter gigi ada yang memiliki tips dan trik khusus agar anak-anak tak takut atau menangis. Ini adalah pengalamanku mengajak anak ke dokter gigi untuk cek kesehatan gigi.
Pengalaman Periksa Kesehatan Gigi Anak
Orang tua disarankan untuk memeriksakan kesehatan gigi anak secara rutin mulai usia 12 bulan. Pemeriksaan kesehatan gigi anak secara rutin tentu perlu dilakukan. Agar bisa menghindari adanya permasalahan di gigi anak. Tentu tidak ingin, ketika anak sakit gigi baru dibawa ke dokter gigi.
Aku lupa juga kapan pertama kali mencoba membawa anak ke dokter gigi. Kayaknya, waktu usianya lebih dari 1 tahun, ia sempat menemaniku ke dokter gigi. Itu ketika aku harus menambal gigi.
Waktu itu, mulai ada bercak kuning di gigi atasnya. Aku jadi berinisiatif memeriksakan gigi anak.
Mencoba Bertemu Dokter Gigi

Kondisi ruangan dokter gigi yang pernah didatangi mungkin kurang nyaman bagi anak. Begitupun cara dokternya melalukan pendekatan ke anak. Anak sedikit takut. Ia pun tak mau membuka mulut sama sekali. Alhasil, niatan untuk memeriksa gigi anak pun gagal.
Daripada trauma, aku pun memutuskan untuk sementara tak perlu memaksanya ke dokter gigi. Tapi sesekali kali, ketika ia minta masuk saat aku periksa gigi ya dibiarkan. Paling tidak melihat prosesnya dari jauh.
Walaupun ia tidak ikut serta diperiksa giginya, paling tidak setiap 6 bulan ketika aku ke dokter gigi. Dengan begit anak pun ikut serta untuk melihat prosesnya.
Karena biasa ke poli gigi di rumah sakit dan masih berganti-ganti dokter gigi juga, aku jadi bisa ketemu banyak dokter gigi. Begitu ada yang cocok untuk anak, aku coba untuk mengajak anak ke dokter gigi. Akhirnya, ia berhasil membuka mulut untuk pengecekan.
Tips Mengajak Anak ke Dokter Gigi
Beberapa teman yang memiliki anak kecil pernah bercerita, bahwa memang tak mudah untuk anak dengan senang hati bersedia membuka mulut ketika bertemu dokter gigi. Ada yang harus sampai 3 pertemuan, sebelum akhirnya anak mau diperiksa giginya.
Begitupun Mahira. Setelah berkali-kali menemaniku berkunjung ke dokter gigi, akhirnya ia pun bersedia diperiksa sendiri.
Berikut ini tips yang bisa coba lakukan untuk mengajak anak ke dokter gigi.
Berikan Contoh dan Ajak Anak Melihat
Ini yang coba aku lakukan pertama kali. Mencoba menunjukkan anak tentang apa yang dilakukan saat kita berkunjung ke dokter gigi.
Memang sih, kadang tak hanya periksa saja. Ada kalanya aku harus menambal gigi yang berlubang atau scalling.
Tunjukkan pada anak bahwa kita berani dan apa yang dilakukan oleh dokter tidak sakit. Mengajak anak untuk melihat aktivitas di ruangan dokter gigi bisa membuatnya lebih familier.
Cari Dokter Gigi Spesialis Anak
Selain dokter gigi umum, ada juga dokter gigi spesialis gigi anak. Jadi, dokter gigi spesialis ini lebih spesifik dan ahli terkait kesehatan gigi anak. Permasalahan gigi anak kan berbeda dengan orang dewasa.

Katanya dokter gigi anak memiliki kesabaran dan kenyamanan yang berbeda dengan dokter gigi umum. Ya, mungkin dokter gigi ini punya stok sabar dan cara unik untuk mendekati anak-anak.
Tapi, dokter gigi anak termasuk laris. Alias antriannya panjang. Biasanya, memang anak-anak dianjurkan ke dokter gigi anak. Apalagi kalau memang ada masalah.
Mengingat antrian yang panjang dan sebenarnya ingin pemeriksaan biasa, aku pun urung mengunjungi dokter gigi anak.
Aku memilih dokter gigi lain di rumah sakit. Tapi yang kira-kira memiliki karakter asyik. Paling tidak punya pendekatan dengan nyaman ke anak.
Pilih Klinik yang Menyediakan Permainan
Kita juga bisa memilih klinik atau rumah sakit yang menyediakan area permainan untuk anak. Ada area bermain tentu bisa membuat anak rileks sebelum diperiksa.
Salah satu ruangan di Poli Gigi RS Hermina Palembang, menyediakan mainan masak-masakan. Jadi, anak pun bisa diperiksa sambil bermain dulu. Setelah itu, ia pun bisa dipangku sambil diperiksa giginya.
Informasikan kepada Anak tentang Kunjungan ke Dokter Gigi
Sebelum melakukan kunjungan, beri tahu anak bahwa kita akan ke dokter gigi. Sebisa mungkin beri gambaran tentang apa yang perlu dilakukan saat bertemu dokter gigi.

Karena sudah pernah ikut ke dokter gigi, aku jadi tinggal bilang ke anak, bahwa nanti ke dokter gigi kita naik ke kursi khusus lalu menunjukkan gigi ke dokter. Kalau dokter bilang suruh buka mulut ya dibuka aja.
Yakinkan anak bahwa membuka mulut saja tidak sakit. Katakan bahwa kita berani dan anak juga harus berani.
Berikan Hadiah sebagai Reward atas Keberanian Anak
Setelah berani ke dokter gigi, kita bisa memberikan reward kepada anak. Biasanya ada sih dokter gigi yang sudah menyiapkan hadiah untuk anak. Tapi kalau memang tidak ada, tentu sebagai orang tua kita boleh juga memberikan reward untuk anak.
Kalau Mahira sebenarnya sih rewardnya gak susah. Paling aku ajak ke Indomaret atau Alfamart supaya dia ambil susu atau yakult. Hehehe.
Mengenal Masalah Gigi Anak dan Menjaga Kesehatan Gigi Anak
Ketika sukses mendatangi dokter gigi dan Mahira mau membuka mulut, akupun jadi bisa berkonsultasi. Dokter giginya bilang sebenarnya gigi Mahira masih cukup bagus. Memang sih, ada yang sudah kecoklataan. Terutama di gigi seri tengah, karena dia sudah terpapar hal-hal manis seperti permen, coklat, dan jelly.
Masalah Gigi Anak yang Kerap Muncul
Drg Maya, yang memeriksanya, mengatakan salah satu permasalahan gigi anak yang biasa timbul terjadi di bagian dalam.
Mungkin ada yang pernah dengar bahwa minum pakai dot bisa bikin gigi rusak. Ini karena biasanya anak minum susu pakai dot sambil tiduran. Lalu sisa susu masih tersimpan di gigi bagian belakang atau geraham.
Karena kebetulan Mahira gak ngedot dan dia juga kalau minum susu sambil duduk, mungkin ini membuat gigi gerahamnya masih lumayan.
Rutinlah Menggosok Gigi
Rutin gosok gigi setelah makan dan sebelum tidur tentu menjadi salah satu cara untuk menjaga kesehatan gigi anak. Anak seusia Mahira juga sudah boleh pakai sikat gigi berflouride. Toh di usianya juga bisa berkumur sekarang.

Yang menjadi permasalahan adalah kadang anak usia Mahira sudah mulai ‘sok mandiri’ alias maunya sikat gigi sendiri. Saran dokter sih, ajak sambil dicontohkan yang benar bagaimana.
Kalau memang masih dirasa kurang, orang tua boleh melakukan pendekatan untuk membantu menggosok gigi anak. Pastikan jangan sampai anak jadi trauma menggosok gigi karena kita memaksakan harus benar.
Batasi Makan yang Manis-Manis
Selain itu, tentu batasi makanan yang manis-manis seperti permen dan coklat. Setelah makan manis, minumlah air putih. Beberapa teman dokter gigi dan dokter gigi yang pernah aku kunjungi juga menyarankan menggunakan GC Tooth Mousse (ini bukan promosi ya).

Jadi GC Tooth Mousse ini biasanya dipakai untuk menyembuhkan gigi sensitive, membuat gigi tetap putih alami, serta mencegah gigi berlubang. Sebelumnya aku memang pakai ini ketika Mahira mulai makan yang manis-manis. Untuk anak kecil pakainya sedikit aja. Dioleskan ke gigi setelah ia sikat gigi malam hari.
Rutin Lakukan Pengecekan Gigi
Selain melakukan perawatan, rutinlah juga melakukan pengecekan kesehatan gigi. Disarankan untuk melakukan kunjungan ke dokter gigi setiap 6 bulan.
Demikianlah cerita tentang membawa anak ke dokter gigi dan usaha untuk menjaga gigi anak tetap sehat. Kan katanya lebih baik mencegah daripada mengobati. Jadi, jangan ragu ajak anak ke dokter gigi sekarang. Daripada nanti-nanti pas anak sudah mulai mengeluh dan harus melewati antrian panjang dokter gigi anak. Hehehe.

Wah PR banget nih ajak si kecil ke dokter gigi. Teirmakasih tulisannya ya mbak, aku sekarang juga sedang berusaha ngajak anakku ke dokter gigi biar nggak takut kalau periksa gigi.
Sip, sip markosipp.
Temen aku juga punya bocil yg syusyaahhh bgt kalo diajak ke dokgi.
ntar coba aku jembrengin tips ini yaaa
Betul juga ya, dokter gigi anak mungkin akan lebih sabar dalam menangani anak-anak. Aku beberapa kali bawa anak ke dokter gigi, tapi yang umum, untungnya dokternya sabar juga 😀
ANak-anak saya belum pernah ke periksa ke dokter gigi. Pernah diajak sekali pas papanya cabut gigi.
Wah saya baru tahu ada produk GC Tooth Mousse ini.
Wah aku belum pernah nih bun ngecekkin anak ke dokter gigi. Bun mu tanya kenapa kita sebaiknya langsung ke dokter gigi spesialis daripada ke dokter gigi umum? Bukankah sebelum ke dokter gigi spesialis biasanya kita dapat surat rujukan dulu dari dokter gigi umum ataukah bolehkah langsung loncat begitu?
Untuk pemeriksaan pertama sebenarnya bisa ke yang umum juga kok mba. Cuma kalau misal bisa ke spesialis gigi anak juga ga ada salahnya. 😁
Dokter gigi spesialis anak biasanya lebih sabar dan mau ngobrol sama anak jadi mereka nyaman berada di dekat dokter gigi
Memang benar, pendekatan dokter ke anak itu salah satu faktor penting. Aku juga gt kalo dokternya kurang baik kata2nya aku ga mau lagi bawa anakku kesana
Iya, makanya aku bertahan sama dokter gigi yanv sekarang…. Pendekatannga bagus dan dia memperhatikan faktor psikologis kayak khawatir anak bosan dsb
Aku yang jadi masalah sekarang adalah gigi yang bagian atasnya kayak ada kerak susu gitu
Tapi aku masih diskusi sama si anaknya supaya mau cek ke dokter gigi anak
Saya memang lebih suka bawa anak ke dokter gigi spesialis anak. Selain lebih paham tentang kondisi gigi anak, juga lebih paham menangani anak. Pernah kejadian, coba pindah ke dokter gigi umum. Eh, gak taunya gak ramah ma anak. Bikin anak saya jadi trauma ke dikter gigi selama beberapa tahun. Padahal tadinya gampang banget ngajak dia ke drg anak.
Hm memang butuh tips dan trik yang dalam membiasakan anak ke dokter gigi
Hadeuh paling pusing kalau berurusan dengan gigi, apalagi anak-anak sukanya makanan manis. Tapi memang ke dokter spesialis gigi anak ini bantu banget bikin anak-anak lebih nyaman saat ke dokter gigi, tahu sendiri mak…banyak anak yang takut ke dokter gigi…hehehe.
Mba makasih infonya.. aku belum pernah ajak Nada ke dokter gigi.. kebayang deh sama aku dia pasti menolak.. diperiksa dokter biasa sj dia sudah ngamuk Masya Allah.. tapi ya emang PT ku nih mba.. bagaimanapun harus dikenalkan dai dibiasakan yaa ke dokter gigi
Emang beneran sih anak2 paling susah kalo diajakin ke dokter gigi, padahal cuma periksa doang huhuhu. Makasih tipsnya yah mbak.
Iya bener, anak usia 3-4 tahunan itu sok mandiri banget. Anak-anakku gitu soalnya, hehehe. Jadi maunya gosok gigi sendiri, padahal belum bener dan yg digosok gak merata. Pas mau dibenerin gak mau.. huhu. Jadi mesti pelan-pelan yaa benerinnya..
Btw makasih ya Mbak tipsnya 🙂
Anak-anakku baru mau diajak ke dokter Gigi kalo giginya udah sakit wkwk… Yang penting rajin gosok Gigi dan kurangi makanan manis
Aku juga agak posesif ke anak kalau soal gigi nih. Pengen banget bawa anak ke dokter gigi tapi ya itu kayak mbak, kalau ke dokter gigi anak antriannya panjang, kl ke dokter gigi biasa takut anak nya ga mau.
GC tooth mousse itu sejenis pasta gigi atau obat ya mbak? Pengen juga cobain pake ke anak
Kesehatan gigi sangat penting dijaga ya mbak,apalagi anak2… Karena dengan membangun kebiasaan menjaga kesehatan gigi sejak dini akan berdampak baik terhadap masa depannya
Iya nie mom keluhan ibu2 sepertinya sama yaa buat pr merawat gigi anak qt ya momm… Harus banget dibatasi makanan manis
PR banget soal ngajak anak ke dokter gigi ini dan sampa sekarang saya belum berhasil mak
Pas sudah hari H, anaknya mundur lagi bilang takut, pdahal udah diobrolin jauh2 hari, btw trims tips-nya