BNI Personal Financial Management, Solusi Cerdas Manajemen Finansial Keluarga

Sejak memiliki uang pribadi hasil bekerja, saya selalu diingatkan oleh orang tua untuk selalu menabung. Berbekal beberapa referensi tentang pengelolaan finansial, saya mencoba menerapkan prinsip Cash Flow “Orang Kaya” ala buku Habiskan Saja Gajimu’ karya Ahmad Gozali, yaitu 2,5% zakat & donasi, 30 % hutang, 10% investasi & tabungan, serta 57,5% kebutuhan sehari-hari. Intinya, penuhi dulu kewajiban (zakat & donasi, hutang, serta investasi & tabungan) baru boleh bersenang-senang (kebutuhan sehari-hari). Kenyataannya, akan lebih mudah menabung di awal dibandingkan menyisakan uang untuk ditabung saat akhir periode.

Namun, setelah menikah, saya mencoba mengubah rasio cash flow tersebut dengan menurunkan rasio hutang dan kebutuhan sehari-hari, serta meningkatkan rasio lainnya. Perubahan saya lakukan atas dasar pertimbangan telah jelasnya beban hutang yang harus dibayarkan (yaitu cicilan KPR), serta adanya kebutuhan yang dapat diprediksi dan direncanakan seperti biaya kesehatan, biaya mudik, uang sekolah anak, tabungan hari tua, dll.

Sebagai istri yang berperan ganda sebagai Manajer Finansial Keluarga, saya harus bisa mengelola finansial dengan baik, layaknya Manager Finansial di perusahaan. Berbekal visi dan misi keluarga yang telah ditetapkan, impian dan rencana dalam jangka waktu tertentu dapat dijabarkan dengan jelas. Contoh : pada tahun 2020, Mahira (anak saya) akan mulai memasuki sekolah TK. Saya dan suami tentu mengharapkan Mahira masuk sekolah terbaik. Berbekal data biaya masuk sekolah tersebut tahun ini, saya mencoba menghitung biaya masuk sekolah pada tahun 2020 nanti. Dalam kamus saya, dana untuk menyekolahkan anak termasuk kelompok Investasi dan Tabungan, yang artinya harus disisihkan terlebih dahulu.

Untuk mendukung prinsip cash flow sesuai dengan yang telah saya tetapkan, saya melakukan beberapa trik yaitu :

  • Cashless alias tidak membawa uang tunai. Selain meminimalisir rasa ingin jajan, saya juga merasa pembayaran menggunakan kartu debit lebih pas, tidak membuat perhitungan rumit dan detail karena adanya uang kembalian.
  • Meninggalkan kartu kredit untuk meminimalisir hutang dan tidak membawa kartu debit untuk pos ‘Investasi & Tabungan’.
  • Mengalihkan pendapatan untuk pos ‘Investasi & Tabungan’ terlebih dahulu dan mengakhirkan dana ‘Kebutuhan Sehari-hari’. Hal ini dilakukan agar kami merasa harus cukup dengan sisa dana yang telah ditetapkan.
  • Pos ‘Kebutuhan Sehari-hari’ dikelola dengan detail dengan sistem amplop untuk masing-masing jenis seperti uang bensin, belanja mingguan ke pasar, uang isi ulang air dan gas, dan sebagainya.
  • Jika terdapat sisa dari pos ‘Kebutuhan Sehari-Hari’ maka harus dimasukkan ke dalam pos ‘Investasi & Tabungan’

Mengelola finansial keluarga cukup rumit, apalagi bagi saya yang dasar ilmu finansial tidak cukup kuat. Saya coba menerapkan konsep Plan-Do-Check-Action. Saya perlu menyusun rencana anggaran terlebih dahulu, mengatur pendapatan dan pengeluaran dana, serta melakukan pengecekan dari alur keluar masuknya dana, setelah itu saya dapa mengevaluasi hasil kerja saya. Beruntung, teknologi kini sudah semakin maju. Adanya fasilitas Internet Banking sangat membantu saya dalam mengatur pengelolaan dana serta melakukan pengecekan ulang terhadap aktivitas keuangan yang dilakukan dalam periode tertentu.

Sejak mengenal Internet Banking Bank Negara Indonesia (BNI), saya mencoba memanfaatkan fitur-fitur yang ditawarkan seperti melakukan transaksi transfer, pembayaran, pembukaan rekening Tapenas atau deposito, serta pengecekan mutasi rekening. Setelah menikah, saya menyadari bahwa dana Investasi dan Tabungan harus dipecah lagi menjadi beberapa pos. Beruntunglah, BNI memahami kebutuhan itu dan memberikan bantuan berupa tambahan fitur Pengelolaan Finansial Pribadi di layanan Internet Banking BNI.

Bagaimana caranya menggunakan fitur Pengelolaan Finansial Pribadi ?

  1. Pastikan anda adalah nasabah Bank BNI dan telah terdaftar di layanan Internet Banking BNI. Jika anda belum memiliki akses ke layanan Internet Banking, maka anda harus datang ke Kantor Cabang BNI terdekat untuk melakukan pendaftaran dan aktivasi.
  2. Lakukan login ke akun Internet Banking BNI dengan memasukkan User ID dan password

    Login ke akun Internet Banking BNI

  3. Pilih menu Pengelolaan Finansial Pribadi
  4. Pilih sub-menu Pengaturan Tujuan kemudian pilih Tambah Tujuan Keuangan. Pilih tujuan keuangan sesuai dengan rencana anda. Saya memilih ‘Tetapkan Tujuan Anda’. Lalu proses permintaan anda.
  5. Isi target yang anda tetapkan, mulai dari Deskripsi Tujuan Keuangan, Nominal Tujuan Keuangan, Tanggal Awal dan Akhir Target, Saldo Rekening Tujuan Keuangan Saat Ini. Setelah itu, BNI akan membantu kita menghitung Total Sisa Nominal untuk disimpan dan Nominal untuk disimpan per bulannya.
  6. Setelah anda proses target anda, anda dapat menghubungkan dengan rekening afiliasi. Terdapat 2 pilihan yang diberikan oleh BNI, yaitu Membuka Rekening Tabungan & Giro (Taplus) atau Membuka Rekening Deposito & Tapenas (Tapenas). Terdapat beberapa perbedaan antara BNI Taplus dan BNI Tapenas.Saya sendiri lebih memilih untuk membuka rekening Tapenas dengan pertimbangan Tapenas tidak memberikan kartu debit, secara otomatis memotong saldo pada tanggal yang telah ditetapkan, dan saya berkomitmen untuk tidak mencairkan dana yang telah saya setor di Tapenas. Nasabah harus mengonfirmasi permintaan pembukaan rekening yang dilakukan.
  7. Setelah pembukaan rekening afiliasi berhasil, kita dapat mengatur bahwa rekening afiliasi terkait dengan target yang telah kita tetapkan sebelumnya melalui Pengaturan Tujuan. Pada tabel kita dapat melihat langkah yang belum kita lakukan. Kita dapat mengaitkan rekening afiliasi dengan mengklik tujuan keuangan yang dipilih untuk dikaitkan. Jika sudah, kita juga dapat menyetorkan tambahan dana di luar jadwal auto-debit yang dilakukan.

Setelah melakukan perencanaan, pelaksanaan pengelolaan finansial dimudahkan oleh adanya sistem auto-debit dari rekening Taplus yang kita miliki ke rekening Tapenas yang telah kita buat. Selanjutnya, yang perlu kita lakukan adalah mengecek transaksi yang telah dilakukan serta saldo dana pada rekening yang kita miliki.

Untuk mengecek transaksi dalam periode tertentu, kita dapat mengakses pada sub-menu Kalender Transaksi.

Setelah mengisikan tanggal awal dan akhir periode yang  ingin kita lihat, akan ditampilkan seluruh rincian transaksi yang dilakukan pada periode tersebut.

Sementara itu, untuk melihat rincian saldo rekening yang kita miliki di BNI, kita dapat mengakses melalui sub-menu Ringkasan Multi Rekening.

Laporan saldo dari rekening yang kita miliki dapat juga kita simpan / unduh dalam format PDF maupun Excel.

Langkah terakhir yang perlu dilakukan agar pengelolaan finansial dapat berhasil adalah melakukan evaluasi. Fitur Pengelolaan Finansial Pribadi memberikan kemudahan berupa penyajian laporan dalam bentuk Diagram Analisa Anggaran, Analisa Arus Kas, serta Diagram Analisa Pengeluaran – Pemasukan dalam bentuk diagram batang maupun diagram bulat.Karena saya baru saja menetapkan target dan membuka rekening, laporan belum dapat ditampilkan. Dengan adanya Pengelolaan Finansial Pribadi, pengelolaan finansial untuk pribadi maupun keluarga menjadi sangat mudah.

Punya banyak rencana dan hal-hal yang ingin diwujudkan? Butuh bantuan dalam mengelola finansial ? Fitur Pengelolaan Finansial Pribadi di Internet Banking BNI menjadi solusinya.

Masih ingin informasi lebih jelas? Anda dapat mengunjungi http://www.bni.co.id atau Kantor Cabang BNI untuk bertanya langsung mengenai detail layanan yang ditawarkan, atau dapat juga menghubungi BNI Call 1500046 atau 68888.

Related Posts

10 thoughts on “BNI Personal Financial Management, Solusi Cerdas Manajemen Finansial Keluarga

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *