Tak perlu diragukan lagi. Sumatera Barat adalah salah satu daerah yang memiliki wisata alam lengkap, mulai dari gunung, pantai dengan ombak yang menawan, dan juga air terjun.
Kota Padang biasanya menjadi titik awal untuk menjelajahi daerah Sumatera Barat mengingat bandar udara yang paling besar dan bertaraf internasional ada di kota ini yaitu Bandara Internasional Minangkabau. Selain itu, Padang juga merupakan ibukota Provinsi yang tentunya lebih dikenali dibanding daerah lainnya.
Kota lainnya di Sumatera Barat yang juga terkenal adalah Bukittinggi. Selain menjadi kota kelahiran Proklamator Republik Indonesia (Bung Hatta), Bukittinggi juga memiliki ikon unik yaitu Jam Gadang. Perjalanan dari Padang menuju Bukittinggi sejauh 95 km bisa dilalui melalui jalan darat (Lintas Barat Sumatera).
Saat melewati Lintas Barat Sumatera, sekitar 60 km dari Padang, kita akan disuguhkan pemandangan air terjun di sisi kiri jalan. Lembah Anai namanya. Air terjun atau aia mancua (air mancur) dalam bahasa setempat ini kerap ramai dikunjungi oleh wisatawan. Tak heran jika terkadang kemacetan kerap terjadi di sepanjang jalan ini, apalagi karena memang lokasi wisata yang berada di tepian jalan dan tempat parkir pun hampir tidak ada dibuat khusus. Kendaraan umumnya akan parkir di sekitar bahu jalan.
Sebelum memasuki daerah Air Terjun Lembah Anai, terkadang terdapat penjual makanan khas dari daerah Sumatera Barat yaitu Sala Laua (gorengan dari tepung beras dengan potongan ikan kering dan daun kenyit) atau peregede jagung (perkedel jagung, yang mirip dengan yang dijual di warung makan nasi Padang).
Lembah Anai berada di Nagari Singgalang, Kecamatan Sepuluh Koto, Kabupaten Tanah Datar, Provinsi Sumatra Barat. Memiliki tinggi sekitar 35 meter, air terjun ini merupakan bagian dari aliran sungai Batang Lurah yang berhulu di atas Gunung Singgalang.
Dengan tiket masuk hanya Rp 3.000,-, kita bisa merasakan kesegaran air dingin dari Lembah Anai. Di seberang lokasi terdapat rangkaian rel kereta tua peninggalan Belanda yang melintas di atas jalan raya. Penasaran ingin melihat, saya pun mencoba mendekati ke lokasi rel kereta.
Dari sana, saya melihat betapa agungnya kuasa Tuhan dalam menciptakan alam ini. Warna hijau dari dedaunan dan pohon-pohon yang mengelilingi air terjun indah terasa sangat menyegarkan. Suasana pun terasa sejuk.
Sebenarnya, di dekat Lembah Anai, masih ada dua lokasi air terjun lainnya. Namun diperlukan waktu lagi untuk trekking menyusuri Cagar Alam Lembah Anai. Bagi yang bertujuan ke Bukittinggi atau daerah lainnya, mungkin menyaksikan yang di pinggir jalan saja sudah cukup.
Lembah Anai bisa menjadi lokasi beristirahat setelah berkendara dari Padang. Dengan adanya kios-kios makanan dan oleh-oleh, kita bisa melepas lelah sejenak sambil menikmati indahnya alam. Suara gemericik air beradu dengan lalu lintas kendaraan, sensasi sejuknya udara dan dinginnya air terciprat ke badan, serta sala laua di tangan yang ingin segera dimasukkan ke dalam mulut, menjadi hal yang tak terpisahkan saat berada di Lembah Anai.
Eh ada sala laua (di keluargaku nyebutnya sala bule), sambil lihat air terjun sambil makan sala yg hangat-hangat enak banget ya 😀
Waaah, aku baru tau istilah sala bule