Kanker Serviks Memang Bahaya, Tapi Bisa Dicegah Kok…

Masih lekat dalam ingatan saya, seorang artis perempuan yang cukup terkenal Julia Perez (Jupe) meninggal pada pertengahan tahun ini. Dari berita yang beredar, Jupe diketahui diketahui mengidap kanker serviks dengan diagnosa awal stadium 2A sejak akhir tahun 2014. Beberapa pengobatan telah dijalaninya baik di dalam negeri maupun luar negeri. Berita tentang perjuangan Jupe melawan penyakit yang dideritanya marak di media.

Penyakit kanker memang terdengar mengerikan dan serius. Kanker bukanlah singkatan dari kantong kering alias tak ada uang.

Kanker adalah penyakit akibat pertumbuhan tidak normal dari sel-sel jaringan tubuh yang berubah menjadi sel kanker. Dalam perkembangannya, sel-sel kanker ini dapat menyebar ke bagian tubuh lainnya sehingga dapat menyebabkan kematian. - diambil dari YayasanKankerIndonesia.org

Ada berbagai jenis kanker yang sudah diidentifikasi saat ini, antara lain kanker hati, kanker darah, kanker mulut, kanker mata, kanker serviks dan banyak lagi. Kanker serviks merupakan kanker yang terjadi pada serviks (bagian paling bawah dan ujung dari rahim seorang wanita) yang menghubungkan vagina ke bagian atas rahim.

Berdasarkan data tahun 2014, lebih dari 92 ribu perempuan Indonesia meninggal karena kanker dan 10,3 persen di antaranya karena kanker serviks. Kasus kanker serviks di Indonesia bahkan menempati nomor dua tertinggi di dunia, sebanyak lebih dari 21 ribu kasus. Kanker serviks adalah salah satu kanker yang dapat disebabkan oleh virus, yaitu virus HPV (Human Papilloma Virus). Virus HPV dapat ditemukan di mulut, alat kelamin, dan dubur. Oleh karena itu, HPV bisa ditularkan lewat hubungan seksual baik vaginal, anal, maupun oral. Kanker serviks dengan stadium lanjut dapat menyebar ke anggota tubuh lain bahkan menyebabkan kematian.

Rahim Perempuan – Sumber : Pixabay.com

Dalam dunia medis, kanker serviks termasuk dalam salah satu jenis kanker yang bisa disembuhkan, selama terdeteksi dini dan masih dalam stadium awal. Dilansir dari cancer.org, pasien yang terdeteksi kanker serviks stadium stadium 1A memiliki survival rate (kemampuan bertahan hidup) sebesar 93%. Oleh karena itu, tindakan preventif dapat dilakukan untuk mencegah bahkan menyembuhkan kanker serviks.

Tindakan preventif yang dapat dilakukan untuk mencegah terkena kanker serviks dapat dilakukan dengan pemberian vaksin serta melakukan seks secara aman dan tidak berganti-ganti pasangan. Vaksin kanker serviks dapat diberikan untuk pria dan wanita. Pria yang berhubungan dengan sesama pria direkomendasikan untuk mendapatkan vaksin. Sementara itu, untuk wanita sendiri, pemberian vaksin kanker serviks dapat dimulai sejak dini mulai usia 11 tahun. Dosis pemberian vaksin kanker serviks adalah 3 kali, setelah pemberian vaksin pertama, 1-2 bulan kemudian diberikan vaksin kedua, dan vaksin ketiga diberikan dalam jangka waktu 6 bulan setelah vaksin pertama. Vaksin kanker serviks untuk wanita dapat diberikan kepada wanita yang telah berhubungan seksual maupun belum. Selain itu, perilaku sehat seperti tidak berbagi barang pribadi juga bisa mencegah penularan virus HPV.

Bagi pria dan wanita yang telah berhubungan seksual atau aktif berhubungan seksual, perilaku seks aman dapat mencegah terjadinya kanker serviks. Perilaku seks aman antara lain dengan tidak berganti-ganti pasangan dan memakai kondom. Untuk wanita yang pernah melakukan hubungan seksual, memeriksakan kesehatan reproduksi secara berkala juga dapat dilakukan sebagai tindakan preventif untuk mencegah atau mendeteksi ada atau tidaknya kanker serviks. Beberapa metode skrining untuk melakukan pemeriksaan serviks yang telah dikenal adalah Pap Smear, Thin Prep dan IVA (Inpeksi Visual dengan Asam Asetat).

 

Pap Smear Test

Tes pap smear adalah suatu metode pemeriksaan sel – sel yang diambil dari servik dan kemudian diperiksa dibawah mikroskop untuk melihat perubahan – perubahan yang terjadi dari sel – sel tersebut. Perubahan sel – sel servik yang terdeteksi secara dini akan memungkinkan beberapa tindakan pengobatan diambil sebelum sel-sel tersebut dapat berkembang menjadi sel kanker. Beberapa rekomendasi pelaksanaan Pap Smear, antara lain :

  • Pap Smear dilakukan sekali setahun bagi wanita yang sudah menikah atau sudah melakukan hubungan seksual.
  • Pap Smear dapat dilakukan setiap tahun untuk wanita yang bersuami diatas 35 tahun, wanita yang berganti-ganti pasangan seksual atau pernah menderita infeksi HPV atau alat kelamin, wanita yang memakai alat kontrasepsi hormonal.
  • Pap Smear dapat dilakukan setiap 2 – 3 tahun untuk wanita yang berusia diatas 35 tahun jika 3 kali Pap smear berturut-turut menunjukkan hasil negatif atau untuk wanita yang telah menjalani histeroktomi (rahim di angkat) bukan karena kanker.
  • Pap Smear dapat dilakukan sesering mungkin setelah penilaian dan pengobatan prekanker maupun kanker servik .
  • Pap Smear dapat dilakukan kapan saja, kecuali pada masa haid atau sesuai petunjuk Dokter.

Hasil pemeriksaan pap smear dapat dilihat setelah 7-10 hari dari pemeriksaan.

 

Thin Prep Test

Thin Prep adalah metode pemeriksaan yang berfungsi untuk mendeteksi dini kanker mulut rahim bagi wanita yang sudah menikah atau yang sudah melakukan hubungan seksual. Manfaat dari tes ini adalah melakukan creening terhadap adanya proses keganasan (kanker) pada daerah mulut rahim (serviks) serta dapat melakukan pengujian infeksi penyakit kelamin lain seperti chlamydia, gonorrhea dan Trichomonas. Kelebihan dari Thin Prep Test antara lain :

  • Pengambilan dan dan penyimpanan sampel yang lebih baik
  • Hasil yang didapat lebih akurat mendekati 100% dan sel yang tidak normal juga dapat dideteksi lebih akurat
  • Diagnosis yang dihasilkan dari pemeriksaan akan lebih tepat dan pasti

 

IVA TEST

IVA (Inpeksi Visual dengan Asam Asetat) adalah pemeriksaan servik dengan melihat langsung servik setelah memulas servik dengan larutan asam asetat. Wanita dengan usia 30 – 50 tahun dianjurkan untuk melakukan tes IVA. Syarat lain untuk mengikuti test IVA adalah sudah menikah, tidak sedang datang bulan/haid , tidak sedang hamil, dan 24 jam sebelumnya tidak melakukan hubungan seksual. Pemeriksaan IVA memiliki kelebihan antara lain :

  • Mudah, praktis dan sederhana karena bahan, alat, dan teknik pemeriksaan juga murah dan sederhana
  • Sensitivitas dan spesifikasi cukup tinggi.
  • Dapat dilaksanakan oleh tenaga kesehatan bukan dokter Ginekologi saja, akan tetapi dapat dilakukan oleh bidan di setiap tempat pemeriksaan kesehatan ibu atau dilakukan oleh semua tenaga medis terlatih.
  • Metode skrining IVA sesuai untuk pusat pelayanan sederhana.

Hasil pemeriksaan IVA lebih cepat dan singkat karena langsung bisa dilihat pada perubahan warna serviknya.


Saya sendiri sudah melakukan pap smear tahun ini, tapi belum sempat melakukan vaksin kanker serviks dan syukurnya hasilnya melegakan. Pemeriksaan Pap Smear dan pemberian vaksin kanker serviks dapat dilakukan di laboratorium kesehatan maupun rumah sakit. Mayapada Hospital menawarkan layanan pap smear dan pemberian vaksin HPV.

Paket Vaksin Pencegah Kanker Serviks – Mayapada Hospital

Paket pemberian Vaksin HPV di Mayapada Hospital antara lain

  1. Paket Rose seharga Rp. 3.100.000. Sudah termasuk : Biaya administrasi, Pemeriksaan Dokter Obstetric & Gynecology, serta 3x vaksinasi (Gardasil 0.5ml)
  2. Paket Lavender seharga Rp. 2.600.000. Sudah termasuk : Biaya administrasi, Pemeriksaan Dokter Obstetric & Gynecology, serta 3x vaksinasi (Cervarix 0.5ml)

Gardasil dan Cervarix adalah dua vaksin untuk mencegah infeksi HPV yang telah disetujui oleh The Food and Drug Administration (FDA).

Paket Skrining Awal Kanker Serviks – Mayapada Hospital

Sementara itu, untuk deteksi dini Kanker Serviks, Mayapada Hospital menawarkan Paket Deteksi Dini Kanker Serviks seharga Rp. 1.220.000,- yang meliputi Biaya administrasi, Pemeriksaan Dokter Spesialis Obstetric & Gynecology, Thin Prep Test, USG Transvaginal Print, Patologi Anatomi: Thin Prep Test, serta Makan pagi / siang.

Untuk informasi lainnya seputar kesehatan atau penawaran layanan kesehatan di Mayapada Hospital dapat diakses melalui

Website: http://mayapadahospital.com
Facebook Fanpages : Mayapada Hospital
Instagram: @mayapadahospital
Twitter: @rsmayapada

Kanker serviks memang berbahaya dan mengerikan, namun masih memiliki kemungkinan untuk disembuhkan. Oleh karena itu, tindakan preventif untuk mencegah terjadinya kanker serviks harus dilakukan. Yuk jaga kesehatan tubuh kita dan peduli akan bahaya kanker serviks.

Related Posts

6 thoughts on “Kanker Serviks Memang Bahaya, Tapi Bisa Dicegah Kok…

  1. Mencegah lebih baik daripada mengobati ya. Semoga makin banyak orang yang aware untuk memeriksakan secara dini. Dan semoga makin sedikit orang yang terkena penyakit ini. Amiiiin.

    1. Amiiin, semoga kasus penyakit ini bisa ditekan dan orang semakin aware pentingnya cek kesehatan. BPJS Kesehatan bekerja sama dengan beberapa instansi menyelenggarakan tes pap smear gratis padahal.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *